“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu,
dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh
tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,
karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. Al Ahzab [33]:59)
Assalamu’alaikum wr. wb…
Setiap keindahan perhiasan dunia
Hanya istri salehah perhiasan terindah
Setiap keindahan yang tampak oleh mata
Itulah perhiasan, perhiasan dunia
Namun yang paling indah diantara semua
Hanya istri salehah, istri yang salehah
Nada dan dakwah,
begitulah motto Raja Dangdut, H. Rhoma Irama. Penyanyi dan pemain film yang
menjadi idola saya semenjak saya kecil ini memang telah menciptakan banyak
karya, salah satu dari ribuan karya beliau adalah lagu yang berjudul salehah
diatas. Lagu ini menceritakan bahwa wanita salehah adalah perhiasan terindah
yang ada di dunia ini.
Namun yang akan kita
bahas bukanlah lagu yang dinyanyikan ayah Ridho Rhoma itu, melainkan tentang
wanita salehah itu sendiri. Ustad Felix Siauw menyampaikan dalam sebuah acara
yang saya tonton di you tube, bahwa sekarang dunia
sedang bergerak lebih kearah keperempuan-perempuanan. Ini dibuktikan dengan
apapun yang menyangkut perempuan, pasti laku dijual, dijual dalam segi apapun.
Ini menandakan kebangkitan perempuan, perempuan menguasai, perempuan
mendominasi. Parahnya adalah, perkara ini diketahui bukan hanya oleh
orang-orang muslim tetapi juga oleh orang-orang yang tidak senang dengan islam.
Karena itulah mereka mencoba membuat sebuah kampanye untuk merusak cewek-cewek,
karena mereka tahu persis kalau cewek-cewek rusak maka seluruh bangunan islam
akan rusak. Kalau cewek-cewek rusak maka seluruh cowok-cowok juga akan rusak.
Lah kenapa? Karena perempuan mendominasi islam, kalau perempuan rusak, muslim
rusak semuanya, maka islam pula ikut rusak juga namanya. Kemudian mereka juga
tahu kalau laki-laki dipengaruhi oleh perempuan, baik sebagai suami atau
sebagai anak, semuanya dipengaruhi oleh perempuan. Sehingga ada peribahasa yang
mengatakan dibalik laki-laki yang kuat ada perempuan yang hebat, karena tidak
mungkin seorang laki-laki bisa kuat kalau tidak di support perempuan yang
hebat. Tapi dibalik laki-laki sengsara, pasti ada perempuan ketiga, heheh.
Nah masalahnya
adalah, sudahkah perempuan islam itu menjadi perempuan yang kuat? Saya rasa
sudah, tapi belum semuanya. Karena wanita yang kuat pastinya adalah wanita yang
shalilah. Wanita yang shalihah adalah wanita yang taat, lagi memelihara diri
ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah menjaga mereka (lihat QS. An
Nisa’ : 34). Selain itu, wanita shalihah juga tentunya dapat dilihat dari
penampilannya yang selalu menjaga hijabnya, karena hijab merupakan tanda wanita
muslimah (lihat QS. Al Ahzab [33]:59).
Jadi intinya,
sudahkah semua perempuan islam itu berhijab?
Untuk menjawab
pertanyaan diatas, akan banyak yang berkata bahwa penampilan itu tidak penting,
yang penting adalah hatinya baik. Kemudian saya ingin bertanya, adakah
kebenaran yang benar-benar benar selain dari kebenaran yang datang dari Allah
dan Rasulnya? Kalau tidak ada berarti kita sepakat tentang Sabda Rasulullah
yaitu “ketahuilah sesungguhnya didalam tubuh manusia ada segumpal daging,
apabila segumpal daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuh manusia, dan
apabila segumpal daging itu buruk, maka akan buruk seluruh tubuh manusia,
ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati manusia” (HR. Bukhari dan
Muslim).
Jadi jelaslah kalau
hatinya baik maka baiklah seluruh tubuh manusia. Tapi kalau tubuhnya belum baik
berarti pasti masih ada yang salah dengan hatinya. Jadi hati yang mempengaruhi
penampilan hijabnya atau penampilan yang mempengaruhi hatinya ?
Lalu masih ada lagi
yang akan menjawabnya dengan berkata percuma kalau sudah berhijab tapi
kelakuannya masih belum benar-benar baik, itu banyak yang berjilbab tapi masih
maksiat. Iya memang ada, tapi kalau yang berjilbab saja masih maksiat apalagi
yang jelas-jelas tidak berjilbab, bisa-bisa setiap hari penuh dengan
kemaksiatan. Setidaknya mereka-mereka yang sudah mulai menutup aurat mengerti
bahwa menjaga diri itu penting. Tapi yang perlu diingat adalah cukup untuk
urusan dunia saja ala kadarnya, tapi untuk urusan akhirat harus full kadarnya.
Artinya kalau untuk urusan dunia bolehlah apa adanya, tapi untuk urusan akhirat
no kompromi, harus yang the best. Lama kelamaan yang telah berjilbab akan sadar
dan mengerti dengan posisinya, bahwa saya adalah muslim dan saya bukan teroris,
heheh. Jika benar-benar ingin memperbaiki diri, mereka akan berpikir bahwa saya
adalah wanita muslimah, dan saya berjilbab, apakah pantas saya berperilaku
seperti ini ? Insya Allah.
Kemudian ada yang
memang sudah berjilbab, tapi hanya ketika berada diluar rumah. Ketika berada
dirumah jilbabnya tersusun rapi dalam lemari. Bahkan jika ada yang datang
kerumah menghampiri jilbab tetap tak ikut mendampingi. Bukan karena lemari
kehilangan kunci, tapi memang belum ada yang mengingati. Itu juga tak mengapa,
yang diperlukan hanya lebih memahami ilmu agama, kepada siapa kita yang boleh
terbuka dan kepada siapa yang harus terjaga. Solusinya adalah berteman dengan
orang-orang yang memiliki visi sama yaitu ingin menyempurnakan akhlaknya.
Semoga kita diberikan kemudahan dijalan kebenaran. Aamiin.
Dan pada akhirnya
bukan siapa yang paling pintar, bukan siapa yang paling hebat, bukan siapa yang
paling cantik, tapi siapa yang paling bersungguh-sungguh. Bersungguh-sungguh
dalam memperbaiki diri, memperbaiki akhlak. Karena perkara ini bukan masalah
nanti-nanti, kalau kata Wali sekarang atau tak selamanya. Tapi
mudah-mudahan sekarang dan secepatnya.
Ingatlah bahwa wanita
yang salehah itu adalah sebaik-baik perhiasan dunia. Seorang pria bisa jadi apa
tergantung kepada wanita. Wanita yang salihah tentu terlahir dari muslimah yang
menjaga marwah. Tidakkah engkau ingin menyelamatkan keluarga, bangsa
bahkan agama, wahai wanita muslimah ?
Seterusnya kebenaran
yang saya sampaikan datang dari Allah swt, sedangkan kesalahan penyampaian datangnya
dari diri saya sendiri. Kepada Allah saya mohon ampun dan kepada teman-teman
semuanya saya mohon dimaafkan. Sukron. Wassalam…
_D. S. P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar