Selasa, 08 Maret 2016

Hijab ? Siapa Takut !

“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab [33]:59)





Assalamu’alaikum wr. wb…
Setiap keindahan perhiasan dunia
Hanya istri salehah perhiasan terindah
Setiap keindahan yang tampak oleh mata
Itulah perhiasan, perhiasan dunia
Namun yang paling indah diantara semua
Hanya istri salehah, istri yang salehah
Nada dan dakwah, begitulah motto Raja Dangdut, H. Rhoma Irama. Penyanyi dan pemain film yang menjadi idola saya semenjak saya kecil ini memang telah menciptakan banyak karya, salah satu dari ribuan karya beliau adalah lagu yang berjudul salehah diatas. Lagu ini menceritakan bahwa wanita salehah adalah perhiasan terindah yang ada di dunia ini.
Namun yang akan kita bahas bukanlah lagu yang dinyanyikan ayah Ridho Rhoma itu, melainkan tentang wanita salehah itu sendiri. Ustad Felix Siauw menyampaikan dalam sebuah acara yang saya tonton di you tubebahwa sekarang dunia sedang bergerak lebih kearah keperempuan-perempuanan. Ini dibuktikan dengan apapun yang menyangkut perempuan, pasti laku dijual, dijual dalam segi apapun. Ini menandakan kebangkitan perempuan, perempuan menguasai, perempuan mendominasi. Parahnya adalah, perkara ini diketahui bukan hanya oleh orang-orang muslim tetapi juga oleh orang-orang yang tidak senang dengan islam. Karena itulah mereka mencoba membuat sebuah kampanye untuk merusak cewek-cewek, karena mereka tahu persis kalau cewek-cewek rusak maka seluruh bangunan islam akan rusak. Kalau cewek-cewek rusak maka seluruh cowok-cowok juga akan rusak. Lah kenapa? Karena perempuan mendominasi islam, kalau perempuan rusak, muslim rusak semuanya, maka islam pula ikut rusak juga namanya. Kemudian mereka juga tahu kalau laki-laki dipengaruhi oleh perempuan, baik sebagai suami atau sebagai anak, semuanya dipengaruhi oleh perempuan. Sehingga ada peribahasa yang mengatakan dibalik laki-laki yang kuat ada perempuan yang hebat, karena tidak mungkin seorang laki-laki bisa kuat kalau tidak di support perempuan yang hebat. Tapi dibalik laki-laki sengsara, pasti ada perempuan ketiga, heheh.
Nah masalahnya adalah, sudahkah perempuan islam itu menjadi perempuan yang kuat? Saya rasa sudah, tapi belum semuanya. Karena wanita yang kuat pastinya adalah wanita yang shalilah. Wanita yang shalihah adalah wanita yang taat, lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah menjaga mereka (lihat QS. An Nisa’ : 34). Selain itu, wanita shalihah juga tentunya dapat dilihat dari penampilannya yang selalu menjaga hijabnya, karena hijab merupakan tanda wanita muslimah (lihat QS. Al Ahzab [33]:59).
Jadi intinya, sudahkah semua perempuan islam itu berhijab?
Untuk menjawab pertanyaan diatas, akan banyak yang berkata bahwa penampilan itu tidak penting, yang penting adalah hatinya baik. Kemudian saya ingin bertanya, adakah kebenaran yang benar-benar benar selain dari kebenaran yang datang dari Allah dan Rasulnya? Kalau tidak ada berarti kita sepakat tentang Sabda Rasulullah yaitu “ketahuilah sesungguhnya didalam tubuh manusia ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuh manusia, dan apabila segumpal daging itu buruk, maka akan buruk seluruh tubuh manusia, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati manusia” (HR. Bukhari dan Muslim).
Jadi jelaslah kalau hatinya baik maka baiklah seluruh tubuh manusia. Tapi kalau tubuhnya belum baik berarti pasti masih ada yang salah dengan hatinya. Jadi hati yang mempengaruhi penampilan hijabnya atau penampilan yang mempengaruhi hatinya ?
Lalu masih ada lagi yang akan menjawabnya dengan berkata percuma kalau sudah berhijab tapi kelakuannya masih belum benar-benar baik, itu banyak yang berjilbab tapi masih maksiat. Iya memang ada, tapi kalau yang berjilbab saja masih maksiat apalagi yang jelas-jelas tidak berjilbab, bisa-bisa setiap hari penuh dengan kemaksiatan. Setidaknya mereka-mereka yang sudah mulai menutup aurat mengerti bahwa menjaga diri itu penting. Tapi yang perlu diingat adalah cukup untuk urusan dunia saja ala kadarnya, tapi untuk urusan akhirat harus full kadarnya. Artinya kalau untuk urusan dunia bolehlah apa adanya, tapi untuk urusan akhirat no kompromi, harus yang the best. Lama kelamaan yang telah berjilbab akan sadar dan mengerti dengan posisinya, bahwa saya adalah muslim dan saya bukan teroris, heheh. Jika benar-benar ingin memperbaiki diri, mereka akan berpikir bahwa saya adalah wanita muslimah, dan saya berjilbab, apakah pantas saya berperilaku seperti ini ? Insya Allah.
Kemudian ada yang memang sudah berjilbab, tapi hanya ketika berada diluar rumah. Ketika berada dirumah jilbabnya tersusun rapi dalam lemari. Bahkan jika ada yang datang kerumah menghampiri jilbab tetap tak ikut mendampingi. Bukan karena lemari kehilangan kunci, tapi memang belum ada yang mengingati. Itu juga tak mengapa, yang diperlukan hanya lebih memahami ilmu agama, kepada siapa kita yang boleh terbuka dan kepada siapa yang harus terjaga. Solusinya adalah berteman dengan orang-orang yang memiliki visi sama yaitu ingin menyempurnakan akhlaknya. Semoga kita diberikan kemudahan dijalan kebenaran. Aamiin.
Dan pada akhirnya bukan siapa yang paling pintar, bukan siapa yang paling hebat, bukan siapa yang paling cantik, tapi siapa yang paling bersungguh-sungguh. Bersungguh-sungguh dalam memperbaiki diri, memperbaiki akhlak. Karena perkara ini bukan masalah nanti-nanti, kalau kata Wali sekarang atau tak selamanya.  Tapi mudah-mudahan sekarang dan secepatnya.
Ingatlah bahwa wanita yang salehah itu adalah sebaik-baik perhiasan dunia. Seorang pria bisa jadi apa tergantung kepada wanita. Wanita yang salihah tentu terlahir dari muslimah yang menjaga marwah.  Tidakkah engkau ingin menyelamatkan keluarga, bangsa bahkan agama, wahai wanita muslimah ?
Seterusnya kebenaran yang saya sampaikan datang dari Allah swt, sedangkan kesalahan penyampaian datangnya dari diri saya sendiri. Kepada Allah saya mohon ampun dan kepada teman-teman semuanya saya mohon dimaafkan. Sukron. Wassalam…
_D. S. P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar