Senin, 01 Agustus 2016

Dear kalian semua yang ngebaca.


Assalamualaikum Wr. Wb sahabat ana yang di sayangi Allah.
Perkenalkan nama ana Lusi Hardianti dan nama panggilan ana uci. Iyaa, biasa di panggil uci gitu sich sama teman-teman deket. Heem ana 6 bersaudara dan ana adalah anak yang paling bungsu yaa yang katanya tingkatan bungsu itu adalah anak yang paling manja gituuu. * duh ngk peting banget yaa. Hahaha
Baik, sekarang ana nggak mau bertele-tele lagi di sini ana cuma mau sedikit bercerita gitu. Cerita perjalanan hijrah ana dari awal sampai sekarang. *semoga istiqamah selamanya Aamiin.
Sebelum ana cerita panjang lebar nich yaa. Ana mau tanya dulu sama sahabat ana semua. kalian semua pasti udah pernah dengar penjelasan ini dong yaa.
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka tidak di ganggu. Di mana Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S Al-Ahzaab:59).
Iyaa, sudah di jelaskan dalam surat Al-Ahzaab ayat 59 bahwasannya kita itu di wajibkan untuk menutup aurat kita supaya kita tidak diganggu, iyaa diganggu dari hal yang nggak kita inginkan. Pasti sahabat semua paham dong maksudnya.
Awalnya ana sama seperti kalian, dulu ana itu adalah cewek yang bisa dibilang belum sempurna menutup aurat. Masih pakek pakain ketat, jilbabnya masih yaaa nggak seperti yang dianjurkanlah pokoknya. Dan pada masa itu ana merasa ana udah paling keren gituu. Padahal berpakaian seperti itu sanggatlah tidak di anjurkan karena mengundaaaang. Yaa ituuu dech pokoknya. Buat sahabat ana yang udah dari awal menuturp aurat sesuai dengan yang sudah dianjurkan wah itu ana salut banget dech pokoknya dan semoga tetap istiqamah hingga akhir hayat yaa, aamiin.
Ana pernah dengar kata-kata seperti ini “satu langkah anak perempuan keluar  dari rumah tanpa menutup aurat satu langkah pula ayahnya  mendekat ke neraka”. Sumpah tu kata-kata bikin ana takut banget. Serius dech ana nggak bohong. Ana coba merenungkan diri, tidak lama kemudian muncul di benak ana, sampai kapan aku harus begini, tidak ada perubahan sama sekali dan tidak mendapatkan ketenangan apa-apa dengan berpakaian seperti ini malahan menjadi tambah risih, ana nggak mau cuma karena ana satu-satunya menyebabkan ayah ana mendekat ke neraka, Nauzubillah. *takkan ku biarkan satu gorespun kulitmu terkena api neraka-Nya*
Nah setelah ana merenungkan semua itu, detik itu juga menit itu juga jam itu juga ana mencoba untuk meninggalkan semua pakain ana yang sangat membuat ana nggak nyaman sama sekali dan membuat ana risih. Ana coba sedikit bercerita sama kakak kelas ana yang juga lagi tahap proses. Dia sangat mendukung ana malah dia senang banget. Lalu, dia membei ana sedikit penguat yang sampai sekarang nggak lupa sama ana yaitu shalatlah tepat waktu dan ingatlah KEMATIAN. Karena kita tidak tau kapan kita akan mati, bisa jadi detik ini, menit ini atau jam ini juga Allah SWT memerintahkan malaikatnya untuk memanggil kita dan amalan kita belum seberapa untuk menolong kita. *duh gemeteran nich
*Buat apa berseksi-seksi di dunia. Kalau di akhirnya tersiksa di akhirat.
Dulu sebelum hijrah ana juga pernah merasakan yang namanya pacaran iya yang katanya pacaran itu serasa dunia milik kita berdua. Nggak tau dech ya udah berapa kali udah lupa nich, karena nggak ada manfaatnya sama sekali untuk ana ingatkan lagi. Nich ana kasi tau ya buat sahabat semua pacaran itu sangat sangat sangat merugikan, ngabisin waktu dan nggak ada manfaatnya sama sekali. *dapat dosa iya.
Dalam Al-qur’an surat Al-Israa ayat 32 yang artinya “ dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya itu adalah suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk”.
Tu sahabat ana yang ana sayangi udah di jelasin dalam Al-qur’an bahwananya zina itu adalah perbuatan keji dan sanggat di benci oleh Allah SWT. Tapi apaa?? Pacaran bukan berarti berzina?? Emang kamu pacaran ngapain aja?? Nggak ngapa-ngapain? Yaudah kalau nggak ngapa-ngapain ya ngapain mesti pacaran cobaa, kann rugii kalau nggak ngapa-ngapain aja udah dapat dosa. Jadi ana saranin nich ya buat sahabat semua yang masih pacaran. udah putusin ajaaa. Tunggu apalagi, Takut punya status jomblo? Tenang mblo asam  di gunung, garam di laut, toh bisa ketemu juga di cobek | tenang aja panteskan diri mendapat yang diridahoi illahi J . karena pacaran setelah menikah itu jauh lebih indah. Jodoh itu tidak akan menjadi dekat hanya karena kamu PACARAN dan tidak akan menjadi Jauh hanya gara-gara kamu JOMBLO. udah lama pacaran eh ternyata nggak jadi sama kamu. Jaga jodoh orang dong jadinya. Say to no pacaran. Okeh :)
Okee itulah cerita ana dari awal ana hijrah. Dan ana ada sedikit tips nich untuk sahabat ana agar selalu istiqamah kejalannya. Pertama, jangan perah ninggalin shalat lima waktu kalau bisa yang sunahnya juga yaa. dan cobalah tepat waktu untuk melaksanakannya. Yang kedua luangkanlah waktu kita untuk selalu membaca Al-qur’anya. Nggak bisa one day one juz, satu halaman dulu dech, kalau nggak bisa juga coba satu ayat dech. Pokoknya sampai bisa dech yaa dan beserta terjemahannya. karena Al-qur’an sangat membantu kita di saat kita mulai lalai dalam segala hal. *kamu kurang focus? Tenang ada Al-Qur’an. Hehe
Dan yang terakhir nich carilah kesibukan yang sangat bermanfaat. seperti ikut kajian, atau berkumpul dalam lingkaran dakwah. Supaya nggak ingat mantan teruuuuss. *ehh
So, Jangan di tunggu nanti, karena akan berujung penyesalan. Mau tunggu tua baru bertaubat? Jangan nunggu tua bisa jadi aku dan kamu MATI muda.
Atau kamu udah ada rasa ingin berhijrah. Tapi, takut di katain orang-orang? Hidup akan singkat jika kamu menghabiskan waktu untuk mencemaskan apa yang orang lain pikirkan tentang dirimu.
Jadi tunggu apa ? aku mau hijabkan hati aku dulu baru hijab-in aurat ku. “yang berjilbab memang belum tentu berakhlak mulia… namun yang berakhlak mulia pasti berjilbab”.
Yuk di jemput hidayahnya!!
Baik sahabat semua sampai disini dulu ya. Semoga bermanfaat, maaf apabila ada kata yag salah. Karena kebenaran hanya milik Allah SWT semata. *ambil yang baiknya aja ya.
Wassalamualaikum. Wr. Wb J


_Lusi Hardianti,,

3 komentar:

  1. assalamu'alaikum kakak. saya pengen kyk kakak, tapi saat saya mulai memanjangkan kerudung saya, saat itu jg org tua saya memaharahi saya :( gimna tu kak??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumussalam, afwan, izinkan kk untk sdkit mnjwab pertnyaan adk, wlwpn bkn kk yg d tnya, tpi kk ingin berbgi pengalaman kk aja.....
      Ap yg adk rasakan sm sprti kk d awal kk hijrah dlu, bhkn kk jg pernh d bikg masuk suatu aliran agama yg menyimpang, tu tantngan terberat bgi kk untk dpt restu dri ortu kk, tp kita tetap istiqomah aja dgn kputusan kita, kta tunjukan sikap yg sesuai dgn hijab yg kita kenakan smbil beri penjlsan kpda orng tua tp dgn cttn dgn kta2 yg tdk seperti menggurui mrka, inshaAllah jika kita istoqomah, Allah pasti mmbri jln ntk kita sberat ap pun jln yg kita tmpuh, dn jgn lupa sllu berdoa agar org tua kita sgra merestui penampilan baru kita,

      Hapus
    2. Wa'alaikumussalam, afwan, izinkan kk untk sdkit mnjwab pertnyaan adk, wlwpn bkn kk yg d tnya, tpi kk ingin berbgi pengalaman kk aja.....
      Ap yg adk rasakan sm sprti kk d awal kk hijrah dlu, bhkn kk jg pernh d bikg masuk suatu aliran agama yg menyimpang, tu tantngan terberat bgi kk untk dpt restu dri ortu kk, tp kita tetap istiqomah aja dgn kputusan kita, kta tunjukan sikap yg sesuai dgn hijab yg kita kenakan smbil beri penjlsan kpda orng tua tp dgn cttn dgn kta2 yg tdk seperti menggurui mrka, inshaAllah jika kita istoqomah, Allah pasti mmbri jln ntk kita sberat ap pun jln yg kita tmpuh, dn jgn lupa sllu berdoa agar org tua kita sgra merestui penampilan baru kita,

      Hapus