Assalamualaikum Wr. Wb sahabat ana yang di
sayangi Allah.
Perkenalkan nama ana Lusi Hardianti dan nama
panggilan ana uci. Iyaa, biasa di panggil uci gitu sich sama teman-teman deket.
Heem ana 6 bersaudara dan ana adalah anak yang paling bungsu yaa yang katanya
tingkatan bungsu itu adalah anak yang paling manja gituuu. * duh ngk peting
banget yaa. Hahaha
Baik, sekarang ana nggak mau bertele-tele lagi
di sini ana cuma mau sedikit bercerita gitu. Cerita perjalanan hijrah ana dari
awal sampai sekarang. *semoga istiqamah selamanya Aamiin.
Sebelum ana cerita panjang lebar nich yaa. Ana
mau tanya dulu sama sahabat ana semua. kalian semua pasti udah pernah dengar
penjelasan ini dong yaa.
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu,
anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka
tidak di ganggu. Di mana Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S
Al-Ahzaab:59).
Iyaa, sudah di jelaskan dalam surat Al-Ahzaab
ayat 59 bahwasannya kita itu di wajibkan untuk menutup aurat kita supaya kita
tidak diganggu, iyaa diganggu dari hal yang nggak kita inginkan. Pasti sahabat
semua paham dong maksudnya.
Awalnya ana sama seperti kalian, dulu ana itu
adalah cewek yang bisa dibilang belum sempurna menutup aurat. Masih pakek
pakain ketat, jilbabnya masih yaaa nggak seperti yang dianjurkanlah pokoknya.
Dan pada masa itu ana merasa ana udah paling keren gituu. Padahal berpakaian
seperti itu sanggatlah tidak di anjurkan karena mengundaaaang. Yaa ituuu dech
pokoknya. Buat sahabat ana yang udah dari awal menuturp aurat sesuai dengan
yang sudah dianjurkan wah itu ana salut banget dech pokoknya dan semoga tetap
istiqamah hingga akhir hayat yaa, aamiin.
Ana pernah dengar kata-kata seperti ini “satu
langkah anak perempuan keluar dari rumah
tanpa menutup aurat satu langkah pula ayahnya
mendekat ke neraka”. Sumpah tu kata-kata bikin ana takut banget. Serius
dech ana nggak bohong. Ana coba merenungkan diri, tidak lama kemudian muncul di
benak ana, sampai kapan aku harus begini, tidak ada perubahan sama sekali dan
tidak mendapatkan ketenangan apa-apa dengan berpakaian seperti ini malahan
menjadi tambah risih, ana nggak mau cuma karena ana satu-satunya menyebabkan
ayah ana mendekat ke neraka, Nauzubillah. *takkan ku biarkan satu gorespun
kulitmu terkena api neraka-Nya*
Nah setelah ana merenungkan semua itu, detik
itu juga menit itu juga jam itu juga ana mencoba untuk meninggalkan semua pakain
ana yang sangat membuat ana nggak nyaman sama sekali dan membuat ana risih. Ana
coba sedikit bercerita sama kakak kelas ana yang juga lagi tahap proses. Dia
sangat mendukung ana malah dia senang banget. Lalu, dia membei ana sedikit
penguat yang sampai sekarang nggak lupa sama ana yaitu shalatlah tepat waktu
dan ingatlah KEMATIAN. Karena kita tidak tau kapan kita akan mati, bisa jadi
detik ini, menit ini atau jam ini juga Allah SWT memerintahkan malaikatnya
untuk memanggil kita dan amalan kita belum seberapa untuk menolong kita. *duh
gemeteran nich
*Buat apa berseksi-seksi di dunia. Kalau di
akhirnya tersiksa di akhirat.
Dulu sebelum hijrah ana juga pernah merasakan
yang namanya pacaran iya yang katanya pacaran itu serasa dunia milik kita
berdua. Nggak tau dech ya udah berapa kali udah lupa nich, karena nggak ada
manfaatnya sama sekali untuk ana ingatkan lagi. Nich ana kasi tau ya buat
sahabat semua pacaran itu sangat sangat sangat merugikan, ngabisin waktu dan nggak
ada manfaatnya sama sekali. *dapat dosa iya.
Dalam Al-qur’an surat Al-Israa ayat 32 yang
artinya “ dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya itu adalah suatu
perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk”.
Tu sahabat ana yang ana sayangi udah di jelasin
dalam Al-qur’an bahwananya zina itu adalah perbuatan keji dan sanggat di benci
oleh Allah SWT. Tapi apaa?? Pacaran bukan berarti berzina?? Emang kamu pacaran
ngapain aja?? Nggak ngapa-ngapain? Yaudah kalau nggak ngapa-ngapain ya ngapain
mesti pacaran cobaa, kann rugii kalau nggak ngapa-ngapain aja udah dapat dosa.
Jadi ana saranin nich ya buat sahabat semua yang masih pacaran. udah putusin
ajaaa. Tunggu apalagi, Takut punya status jomblo? Tenang mblo asam di gunung, garam di laut, toh bisa ketemu
juga di cobek | tenang aja panteskan diri mendapat yang diridahoi illahi J . karena pacaran setelah
menikah itu jauh lebih indah. Jodoh itu tidak akan menjadi dekat hanya karena
kamu PACARAN dan tidak akan menjadi Jauh hanya gara-gara kamu JOMBLO. udah lama
pacaran eh ternyata nggak jadi sama kamu. Jaga jodoh orang dong jadinya. Say to
no pacaran. Okeh :)
Okee itulah cerita ana dari awal ana hijrah.
Dan ana ada sedikit tips nich untuk sahabat ana agar selalu istiqamah
kejalannya. Pertama, jangan perah ninggalin shalat lima waktu kalau bisa yang
sunahnya juga yaa. dan cobalah tepat waktu untuk melaksanakannya. Yang kedua
luangkanlah waktu kita untuk selalu membaca Al-qur’anya. Nggak bisa one day one
juz, satu halaman dulu dech, kalau nggak bisa juga coba satu ayat dech.
Pokoknya sampai bisa dech yaa dan beserta terjemahannya. karena Al-qur’an
sangat membantu kita di saat kita mulai lalai dalam segala hal. *kamu kurang
focus? Tenang ada Al-Qur’an. Hehe
Dan yang terakhir nich carilah kesibukan yang
sangat bermanfaat. seperti ikut kajian, atau berkumpul dalam lingkaran dakwah.
Supaya nggak ingat mantan teruuuuss. *ehh
So, Jangan di tunggu nanti, karena akan
berujung penyesalan. Mau tunggu tua baru bertaubat? Jangan nunggu tua bisa jadi
aku dan kamu MATI muda.
Atau kamu udah ada rasa ingin berhijrah. Tapi,
takut di katain orang-orang? Hidup akan singkat jika kamu menghabiskan waktu
untuk mencemaskan apa yang orang lain pikirkan tentang dirimu.
Jadi tunggu apa ? aku mau hijabkan hati aku
dulu baru hijab-in aurat ku. “yang berjilbab memang belum tentu berakhlak
mulia… namun yang berakhlak mulia pasti berjilbab”.
Yuk di jemput hidayahnya!!
Baik sahabat semua sampai disini dulu ya.
Semoga bermanfaat, maaf apabila ada kata yag salah. Karena kebenaran hanya
milik Allah SWT semata. *ambil yang baiknya aja ya.
Wassalamualaikum. Wr. Wb J
_Lusi Hardianti,,
assalamu'alaikum kakak. saya pengen kyk kakak, tapi saat saya mulai memanjangkan kerudung saya, saat itu jg org tua saya memaharahi saya :( gimna tu kak??
BalasHapusWa'alaikumussalam, afwan, izinkan kk untk sdkit mnjwab pertnyaan adk, wlwpn bkn kk yg d tnya, tpi kk ingin berbgi pengalaman kk aja.....
HapusAp yg adk rasakan sm sprti kk d awal kk hijrah dlu, bhkn kk jg pernh d bikg masuk suatu aliran agama yg menyimpang, tu tantngan terberat bgi kk untk dpt restu dri ortu kk, tp kita tetap istiqomah aja dgn kputusan kita, kta tunjukan sikap yg sesuai dgn hijab yg kita kenakan smbil beri penjlsan kpda orng tua tp dgn cttn dgn kta2 yg tdk seperti menggurui mrka, inshaAllah jika kita istoqomah, Allah pasti mmbri jln ntk kita sberat ap pun jln yg kita tmpuh, dn jgn lupa sllu berdoa agar org tua kita sgra merestui penampilan baru kita,
Wa'alaikumussalam, afwan, izinkan kk untk sdkit mnjwab pertnyaan adk, wlwpn bkn kk yg d tnya, tpi kk ingin berbgi pengalaman kk aja.....
HapusAp yg adk rasakan sm sprti kk d awal kk hijrah dlu, bhkn kk jg pernh d bikg masuk suatu aliran agama yg menyimpang, tu tantngan terberat bgi kk untk dpt restu dri ortu kk, tp kita tetap istiqomah aja dgn kputusan kita, kta tunjukan sikap yg sesuai dgn hijab yg kita kenakan smbil beri penjlsan kpda orng tua tp dgn cttn dgn kta2 yg tdk seperti menggurui mrka, inshaAllah jika kita istoqomah, Allah pasti mmbri jln ntk kita sberat ap pun jln yg kita tmpuh, dn jgn lupa sllu berdoa agar org tua kita sgra merestui penampilan baru kita,