Karena
sekali kejahatan, rusaklah semua kebaikan...
Assalamu’alaikum iman.
Apa kabar? masih tetap berdiri
di tempat itu kah? Atau sudah berpindah? atau sebentar bertahan sebentar
berpindah?
Yaah. . . kita tak pernah tau
apakah iman itu akan tetap istiqomah selamanya atau malah akan turun untuk
selama-lamanya. Nauzubillah.. Semoga hal itu tidak terjadi kepada kita semua.
Aamiin
Berbicara tentang iman,
terkadang iman itu bisa berada di atas dan terkadang bisa berada di bawah. Di saat
iman berada di atas itu karena ketaatan-ketaatan kita kepada Allah Swt.
Sedangkan di saat iman berada di bawah itu di sebabkan karena kemaksiatan yang
kita lakukan, baik kita sadari ataupun tidak kita sadari.
Itulah sebabnya ana mengawali
tulisan ini dengan pribahasa “karena nila setitk, rusak susu sebelanga”.
Agaknya pribahasa itu harus kita renungkan dan kita tanamkan dalam kehidupan
kita. Karena pribahasa itu mengingatkan kita untuk senantiasa menjauhkan diri
dari setiap perbuatan kejahatan alias maksiat, walaupun perkaranya kecil atau
kalau tidak ia akan memusnahkan kebaikan yang pernah kita lakukan. Faktanya
memang iman yang ada di dalam hati manusia itu dapat luntur dan terkikis karena
“nila-nila” yang menetesi hati setetes demi setetes. Tanpa kita sadari setiap
hari kita selalu dihadapkan dengan”nila-nila” dunia yang terkadang dibungkus
dengan keindahan. Sehingga tidak sedikit dari kita yang kemudian terjerumus
kedalamnya. Malahan ada juga yang sudah tau bahwa itu sebenarnya bukan perkara
yang baik, namun karena hal kecil jadi ya sekali-kali nggak apa-apa lah. Kadang
memang perkaranya kecil, tapi kalau dibiarkan lama kelamaan akan menggunung dan
menjadi kebiasaan. Itulah yang kemudian dapat melunturkan keyakinan yang telah
bersusah payah dibangun selama ini.
Iman naik karena ketaatan dan
iman turun karena kemaksiatan.
Iman naik karena ketaatan, ketaatan
seperti apa? Banyak bentuk-bentuk ketaatan yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan keimanan kita. Mulai Dari yang bentuknya wajib, jelas dan pasti,
sampai pada perkara yang kita anggap biasa namun dapat memberikan efek yang
luarbiasa. Contoh perkara yang sudah jelas seperti Sholat, Puasa, baca
Al-Qur’an dan hal-hal semacamnya. Namun hal yang belum jelas tapi sebenarnya
itu bentuk ketaatan kita kepada Allah Swt. ini yang banyak mengecoh kita. Hal
yang seharusnya dapat menambah keimanan kita malah menjadi boomerang dan
meruntuhkan iman itu.
Sudah jelas bahwa Allah Swt.
menciptakan kita manusia untuk beribadah kepadanya. Berarti setiap langkah
tingkah laku dan gerak gerik yang kita lakukan harus kita niatkan untuk
beribadah kepadaNya. Seorang mahasiswa belajar di bangku kuliah, niatkan karena
Allah Swt., nilainya ibadah, menambah ketaatan, meningkatkan keimanan. Dosen
yang mengajar pun sama, niatkan karena Allah Swt., nilainya ibadah, menambah
ketaatan, meningkatkan keimanan. Penjual di kantin, berjualan niatkan karena
Allah Swt., nilainya ibadah, menambah ketaatan, meningkatkan keimanan. Ini
hal-hal biasa yang dapat kita lakukan untuk menambah ketaatan kita.
Masa’ iyaa ?? Segala sesuatu
yang kita lakukan kita niatkan karena Allah Swt., ikhlas lillahi ta’ala, insya
Allah hati kita akan selalu tertuju kepada Allah semata ketika kita
melakukannya. Kalau hati kita tertujunya kepada Allah saja, mudah-mudahan
keimanan kita akan semakin meningkat karenanya.
Iman turun karena kemaksiatan.
Kemaksiatan serperti apa yang sudah kita lakukan sehingga membuat iman kita
turun dan membuat kita lalai untuk melakukan sesuatu? Tinggal dibalik aja hal
yang ada diatas tadi. Kita melakukan sesuatu bukan karena Allah Swt. Kita
mengharapkan pujian, materi, imbalan dan sejenisnya. Ditambah lagi dusta, riya,
ngerumpi, kikir dan kawan-kawannya. Lengkaplah sudah kemaksiatannya. Kalau hal
yang seperti ini dibiarkan terus menerus gimana nggak tenggelam imannya. Sekali
saja kita melakukan kemaksiatan ini, bisa jadi akan terulang yang kedua dan yang
kesekian kalinya. Karena sudah jelas bahwa setan itu menjadikan terasa indah
kemaksiatan yang dilakukan oleh manusia. Maka “nila-nila” dunia itu kadang
susah dibedakan. Hanya kacamata imanlah yang dapat melihat dan membedakannya.
Lalu apa yang harus kita
lakukan di saat iman kita turun? Ya ana ada beberapa solusi di saat iman kita
mulai turun. Pertama, tilawah lah/membaca Al-qur’an. Karena al-qur’an adalah satu-satunya
obat yang mengembalikan iman kita. Kedua, perbanyaklah berzikir. Karena berzikir
salah satu membersihkan hati. Ketiga, memperbanyak mengikuti majelis ilmu dan
berkumpul dengan orang-orang sholeh. Keempat, memperbanyak amal sholeh. Kelima,
mengingat kematian. Dan yang terakhir adalah bermunasab/berdoa kepada Allah
swt. Karena Allah lah yang memiliki hati ini, Allah juga yang telah menanamkan
iman dalam hati kita, jadi jangan biarkan iman itu meredup dan padam.
Allahumma a’inna ‘ala dzikrika
wasyukrika wahusni ibadatik.
*pernahkah kita menyadari
bahwa kematian tak pernah kita duga*
*jangan menunggu tua, bisa
jadi kita mati muda*
*jangan tunggu sakit, sebab
syarat mati tidak harus sakit*
Semoga bermanfaat,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
_Lusi Hardianti A. H